INDONESIA |
Berdasarkan data yang pelajari, salah
satunya pada Buku Pertahanan Negara dan Postur TNI Ideal hasil riset
Connie Rahakundini Bakrie, kekuatan militer Indonesia untuk ukuran Asia
Pasifik memang masih kalah dibanding Amerika Serikat dan Cina, namun
untuk di Asia Tenggara, Indonesia dan Singapura menjadi yang terbaik
dari postur militer idealnya (dilihat dari perbandingan kekuatan
militer dengan jumlah penduduk dan luas wilayah). Jadi, sebenarnya dari
data statistik (jumlah prajurit dan alustista) Indonesia lebih unggul
di banding Malaysia.
Lebih lanjut, walaupun banyak dikatakan
Alutista TNI dari segi modernisasinya kurang baik dan cenderung sudah
berumur tua, namun dibandingkan dengan yang dimiliki Tentara Diraja
Malaysia, Alustista TNI lebih unggul.
Dengan alasan menjaga pertahanan nasional, saya tidak bisa menampilkan angka dan detil jumlah Alustista TNI.
Jika pun memang terjadi perang
Indonesia VS Malaysia, medan darat adalah menjadi medan pertempuran
utama, dan pada hitung-hitungan kekuatan di darat, Indonesia memliki
keunggulan tersendiri, terutama dari kekuatan TNI AD-nya dan pasukan
khusus bernama Kopasus yang sudah terkenal dan disegani oleh negara
lain. Bahkan, sumlah negara di ASEAN berguru ke Indonesia dalam
pelatihan prajuritnya.
Berdasarkan kajian dan pandangan saya pribadi,
perang militer haruslah dihindari dalam arti tidak menjadi pilihan
utama dalam menyelesaikan konflik yang terjadi sekarang. Karena tentunya
akan menimbulkan effek yang lebih luas baik bagi Indonesia maupun
Malaysia. Karena perang ini tidak hanya akan melibatkan kedua negara,
tapi juga akan membawa negara lainnya. Terutama di pihak Malaysia,
seperti pada perang Indonesia-Malaysia pada 1962-1966 (era Presiden
Soekarno), Inggris dan Australia membantu Malaysia.
Seperti halnya pada 1962-1966,
kondisi yang sama terjadi sekarang, dimana Malaysia kembali memancing
agar Indonesia kembali menyerang. Malaysia ingin agar Indonesia
melanggar Resolusi PBB yang melarang adanya penyerangan militer, kecuali
jika diserang lebih dahulu.
Malaysia tampaknya memang segaja
memancing agar Indonesia menyerang lebih dulu, dengan begitu mereka akan
mendapatkan bantuan dari negara lainnya seperti Inggris, Australia dan
negara sekutunya yang lain. Sebagai perbandingan, dulu Soekarno pun
tidak langsung mengerahkan militer resmi, namun terlebih dahulu
menggunakan pasukan tidak resmi. Sebagai catatan lainnya, Malaysia juga
kini sering berkonflik dengan negara Asia Tenggara lainnya diantaranya
Singapura, dan situasi ini yang sebenarnya bisa menjadi keunggulan
Indonesia jika bisa melakukan pendekatan dengan Singapura.
Walaupun tidak harus mengedepankan
serangan miiter yang resikonya tinggi, namun sikap tegas dari Pemerintah
Indonesia tetap sangat dibutuhkan untuk menghadapi pelecehan demi
pelecehan yang dilakukan Malaysia, dan seperti yang pernah saya bahas
sebelumnya pada artikel Indonesia ‘Must Attack’ Malaysia , Indonesia
memang harus mengambill sikap yang tegas dan menunjukan kewibawaanya
sebagai bangsa yang besar.
Selain diplomasi yang bersifat offensif,
langkah yang bisa dilakukan Indonesia adalah dengan menarik TKI yang
ada di Malaysia yang berarti sedikit banyaknya akan ikut melumpuhkan
sektor ekonomi Malaysia karena akan mengganggu produksi pabrik/industri
di Malaysia. Selain itu, cara yang lebih ekstrem adalah dengan
memutuskan hubungan diplomatik termasuk perdagangan, kerjasama
pendidikan, penerbangan, dsb.
Sumber